Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Foto Cerita dari Pantai Asam Satu Weri

 
Pantai Asam Satu Weri-Larantuka
Sejak masa kecil terdapat tiga pantai yang sangat melekat dalam ingatan saya. Pertama, Pantai di Lamalera kampung halaman saya. Kedua, Pantai Pasir Panjang yang kini terhimpit bangunan beton di Kota Kupang. Ketiga, Pantai Weri. 

Mengapa Pantai Weri? Pantai ini selalu jadi tempat piknik keluarga kalau kami pulang liburan ke rumah Opa dan Oma di Weri.

Iya, pantai ini tidak jauh dari rumah Opa saya. Kalau kata orang Nagi Larantuka, engko tinggal jalan ke lao jo su sampe, hehe…

Dulu saya dan sepupu saya sering mandi di pantai ini. Dulu saya ingat ada pohon bakau di tempat kami mandi. 

Namun, sekarang pohon bakau itu ada di sisi agak ke barat. Tidak di area utama pantai. 

Dulu juga namanya Pantai Weri. Ini yang setahu saya, karena belum bertanya lanjut soal ini. Kini, pantai ini lebih populer dikenal dengan nama Asam Satu Beach. Sebab ada satu pohon asam yang tumbuh di kompleks wisata pantai ini.

Foto-foto ini saya ambil  dua tahun yang lalu. Tepatnya pada Minggu, 12 September 2021. Saya pergi ke pantai bersama adik bungsu saya, Andre Bataona yang waktu itu kelas empat SD.

Saat tengah hari, pantai ini belum ramai. Hanya ada satu keluarga yang datang dari kota. Pantai ini pun biasanya akan ramai di sore hari, apalagi di akhir pekan seperti ini. 

Orang-orang suka dengan pantai ini. Entah karena pasir putihnya, lokasinya yang mudah diakses,  ataukah view Pulau Adonara di seberang sana. Yang penting pantai ini menjadi salah satu favorit warga kota dan sekitarnya.

Selain keindahan pantai ini yang masih alami. Saya melihat banyak fasilitas penunjang yang dibangun. Teristimewa kehadiran lopo santai.

Adanya lopo-lopo ini bisa menjadi tempat santai dan teduh yang nyaman. Apalagi cuaca siang yang terik menyengat khas Larantuka, bisa terhindar dengan adanya lopo ini. 

Soal sensasi mandi di sini jangan ditanya lagi. Saya membawa kacamata snorkeling, tapi sial karena jepitannya sudah patah jadi tak bisa dilapakai dengan baik.

Selain kami, ada juga anak muda sekitar yang sedang menyelam untuk memanah ikan. Hasil tembakan mereka lumayan banyak. Ikan yang baru ditangkap dan langsung dibakar di tepi pantai itu sesuatu sekali.

Ade No, sapaan si bungsu, sangat menyukai pantai ini. Mungkin juga ia akan mengingat Pantai Weri sebagai tempat pertama ia belajar berenang. 

Saya juga tertarik dengan sebuah ayunan di tepi pantai. Ada No pun suka bermain dengan ayunan itu. 

Saya sempat memotret ayunan saat kosong. Berharap hasil foto ini seperti yang pernah saya lihat di wallpaper laptop. Demikianlah sepenggal cerita dari Pantai Asam Satu Weri.  

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka

Pantai Asam Satu Weri-Larantuka



Post a Comment for "Foto Cerita dari Pantai Asam Satu Weri"