Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fatubraun Destinasi Andalan Anak Muda Kota Kupang

Fatubraun Kupang

Kalau ada daftar tiga besar wisata pilihan anak muda Kota Kupang, tentu Fatubraun juga termasuk. Saya berani bertaruh untuk ini. 

Betapa tidak, suasana Kota Kupang yang kian panas dan padat, membuat anak muda mencari suasana baru. Alhasil, wisata alam di luar area kota menjadi incaran kawula muda. 

Fatubraun menjadi pilihan bukan hanya karena nuansa alam, tapi jarak tempuh yang lebih singkat. Beda dengan Fatumnasi di TTS atau Pantai Liman di Semau yang butuh waktu dan biaya ekstra. Alhasil bukannya healing, malah tenaga hilang.

Wisata alam Fatubraun berada di Kabupaten Kupang. Tepatnya di Buraen, Amarasi Selatan. Kalau pakai motor sekitar satu jam lebih dari Kota Kupang. 

Saya pergi ke Fatubraun bersama teman-teman dari Soverdi Youth Ministry. Pada hari Minggu pertama selepas Paskah. Kami memakai satu buah mini bus dan sepuluh motor. 

Perjalanan ke Fatubraun terasa seperti sebuah petualangan kecil. Ketika keluar dari kota, ada suguhan petak-petak sawah di Tarus dan juga di Oesao. 

Selepas lewat dari Oekabiti, ada wilayah hutan lindung nan alami. Saat melewatinya hawa sejuk dan segar perlahan meresap ke rongga dada. Apalagi kala itu saya lewat di tengah guyuran hujan. Jadi sebaiknya kalau mau ke Fatubraun mesti pakai jaket dan sepatu.  

Sepanjang jalan kami berpapasan dengan para pengendara yang tentu baru pulang dari Fatubraun. Pias wajah puas terpancar di wajah mereka. 

Namun, belum banyak penanda arah yang detail ke Fatubraun. Beruntung para warga setempat selalu siap untuk menunjukkan jalan yang tepat. 

Oia, jalan ke Fatubraun juga sangat bagus sekali, kecuali di beberapa titik saja. Setelah lewat pos radar, area Fatubraun pun sudah di depan mata. Sebuah gapura akan menyambut kedatangan setiap pengunjung. 

Kami tiba di pelataran Fatubraun pukul dua lewat. Meski siang bolong, animo kami untuk mencapai puncaknya tak hilang. Di parkiran, banyak sekali kendaraan, sungguh akhir pekan yang ramai di Fatubraun. Adapun Biaya masuk dihitung per kendaraan. Kalau motor Rp5.000, sedangkan mobil/bus 15.000.  

Di pelatarannya ada tulisan Bukit Fatubraun berwarna merah dan biru. Ada pula lopo-lopo untuk bersantai dan losmen kios untuk berjualan. Semua ini dibangun secara bertahap sejak 2019. 

Demi mencapai puncaknya, kita perlu menapaki dulu 200-an anak tangga. Di jalur tangga ini banyak yang berhenti untuk menarik napas. Meski akan banjir keringat, tidak terlalu panas karena ada naungan pohon sepanjang jalur tangga.  

Saat di puncak ada banyak spot foto yang bisa dipilih. Tentu spot utama yakni titik puncak tak boleh dilewatkan. Ujung puncaknya berbentuk lancip seperti moncong kapal. Mungkin dulu kapal Nabi Nuh tersangkutnya di puncak Fatubraun. 

Untuk mencapai titik puncak ini mesti hati-hati saat memijak batunya. Karena belum ada jalur tangga atau pegangan besi yang memadai. Namun, ini yang memacu adrenalin untuk melewati bongkahan bebatuan cadas tersebut. 

Fatubraun Kupang
Di puncak Fatubraun (Dok. Soverdi Youth Ministry)
Paling enak berfoto ria di Fatubraun karena latarnya hamparan laut selatan Amarasi. Rasa lelah dari Kupang langsung buyar saat memandangi lautan biru nan luas. Apalagi baris ombaknya kala diterpa angin seperti kawanan kuda putih yang berbaris lurus menuju bibir pantai.

"Beta baru pertama kali datang. Fatubraun memang talalu babatu nah. Rugi kalau belum sampai di sini" kata Feby Tefa asal Amnuban, Kota Kupang. 

Semua panorama yang ingin dicari sepertinya sudah lengkap di Fatubraun. Bentang pantai tak bertepi, lengkung langit cakrawala, jajaran bukit hijau. 

Hanya saja banyak sampah yang berhamburan di sana-sini. Tumpukan sampah di beberapa titik menjadi kontras dengan panorama Fatubraun yang eksotis. Kalau saja semua yang datang sadar untuk membawa pulang sampahnya. 

Saat turun kembali saya sempat bertanya pada petugas tentang arti nama Fatubraun. Petugas yang di tangga masuk, mengaku tidak tahu artinya. Karena sudah dari dulu kala dinamakan demikian. Kalau petugas di parkiran mengartikannya sebagai Batu Coklat, (Fatu: Batu. Braun: Brown; Coklat). 

Berkunjung ke Fatubraun tak bisa hanya sekali saja. Mesti dikunjungi beberapa kali. Sebab masih ada Pantai Teres dan barisan pantai lain yang menanti. Jadi, kapan kamu ke Fatubraun?

Fatubraun Kupang
Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang

Fatubraun Kupang


Post a Comment for "Fatubraun Destinasi Andalan Anak Muda Kota Kupang "