Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hunting Foto di Little Tokyo Blok M

Saya ingin kembali berkisah tentang pengalaman sewaktu di Jakarta. Setelah kegiatan di hotel saya masih tinggal beberapa hari. Karena masih ingin jalan-jalan dulu sebelum pulang kembali ke Flores.  

Pada 10 April 2022 saya berkesempatan ke Blok M bersama Ka Ude. Saya pun mengajak Guido Sasi, teman kuliah yang sudah bekerja di Jakarta. 

Kak Ude memberitahukan untuk berkumpul di depan Papaya Fresh Gallery. Sore sehabis vaksin ketiga saya pun pakai ojol ke tempat tersebut.  Setelah Ka Ude tiba, datang juga Guido Sasi. 

Blok M menjadi tempat pertemuan pertama kali saya dengan Guido. Semenjak datang ke Jakarta saya sudah mengontak Guido agar bisa bertemu dengan teman asal Kefa ini. 

Kak Ude adalah fotografer dan videografer di SEJUK. Ia membawa dua buah kamera mirrorless sebagai alat untuk berburu foto.

Wah, ini kali pertama saya melakukan foto street. Apalagi tangan saya masih jarang memegang kamera canggih. Jadi bisa dibilang rada gaptek. 

Sebelum datang ke sini, saya pernah menonton Asumsi Distrik edisi Blok M. Sekilas balik terkenang video yang dipandu oleh Dea Anugrah. Wah, tal disangka saya bisa sampai ke sini. 

Blok M merupakan kawasan dengan nuansa ala Jepang. Kekhasan ini sudah sejak era 90-an. Bangunan-bangunan dibangun dengan arsitektur bergaya Jepang. Plang toko atau bangunan memakai huruf Jepang. Semua ornamen didominasi oleh warna merah. 

Setelah mendapat penjelasan dari Ka Ude untuk cara memakai kamera tersebut, saya pun mulai mencoba mengambil gambar. Bukan hanya kami saja yang datang untuk berburu foto. Ada banyak sekali anak muda yang datang. Mereka memakai kamera DSLR dan kebanyakan memakai kamera hp.

Area Blok M menjadi tempat nongkrong favorit anak muda ibu kota. Mereka datang untuk berfoto atau bersantai bersama teman-temannya. Ada yang duduk di emperan toko, bahu jalan atau di tangga-tangga gedung. 

Ka Ude juga menunjukkan cafe Filosofi Kopi di depan Blok M Square. Katanya cafe ini jadi lokasi setting film Filosofi Kopi. 

Selain tempat nongkrong anak muda, Blok M juga menunjukkan sisi lainnya. Wajah dari orang-orang kecil. Bapak pemulung yang memanggul karung di pundaknya. Seorang anak remaja yang menjadi badut. Saya sempat memotretnya sewaktu melintas. Namun, lupa dimana filenya. Anak tersebut memakai wig warna-warni khas badut, wajahnya juga dicat warna-warni, tapi warna cerah itu kontras dengan sorot matanya yang sayu. 

Selepas memotret kami bertiga beristirahat di koridor Indomaret. Sekadar minum air dan ngobrol ringan sebelum pulang. Saat pulang saya memakai MRT, baru pertama kali dengan sarana transportasi yang satu ini. 










1 comment for "Hunting Foto di Little Tokyo Blok M "