Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sepenggal Kabar Sejuk dari Pasar Alok Maumere


Jam di tangan menunjukkan pukul sembilan tepat ketika saya tiba di pasar Alok. Pasar di kota Maumere ini dibuka setiap hari. Tapi setiap Selasa dikhususkan menjadi hari pasar besar. Karena itulah banyak sekali yang datang di hari khusus ini. 

Pasar ini menyediakan banyak kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Salah satu yang menarik bagi saya, adalah ketika melihat deretan kain-kain tenun ikat milik para penjual.


Tempat Mencari Kain Tenun Ikat Khas Sikka

Setiap Selasa area parkir dari pintu masuk utama menjadi tempat dagangan kain tenun. Selain hari tersebut maka area ini akan kosong. 


Para penjual tenun datang dari sejumlah wilayah di Sikka. Tak heran ada beragam kain tenun ikat dengan motif sesuai daerah masing-masing. 


Saya pikir Pasar Alok bisa menjadi tempat brlajar gratis untuk mengenal aneka tenun ikat Sikka. Toh, bisa sekalian ngobrol dengan para pedaganngya. Oia, para pedagang tenun ini ada yang merupakan penenunnya langsung. Ada juga pedagang yang membeli dari penenun lalu dijual kembali, istilahnya tangan kedua. 


Dulunya saya pernah ke Palue sehingga tahu motif khas dari pulau tersebut. Nama kain tenun mereka ialah tama lua. Warna khasnya merah  dan hitam. Saya sempat menyapa para pedagang tersebut. Walau mereka bukan dari kampung Nitung yang pernah saya kunjungi dulu di Palue. 


Selain kain tenun, pada hari pasar besar banyak juga hasil kebun yang dijual para pedagang. Mereka juga datang dari banyak kampung dalam wilayah Sikka. Sejak pertama kali datang ke Pasar Alok saya selalu tertarik dengan pisang yang dijual dalam wadah seperti keranjang yang dianyam dari daun kelapa. Dengan begitu bisa langsung ditenteng, sehingga lebih hemat plastik juga. So, eco-friendly. 


Hal menarik lainnya pada setiap Selasa, banyak yang datang menjual babi dan kuda. Kalau dua hewan ternak ini tempatnya ada di luar area pasar. 

 

Kabar Sejuk dari Pasar Alok Maumere


Bagi saya pasar Alok menjadi ruang perjumpaan orang-orang dengan latar belakang suku, ras, dan agama yang berbeda. Inilah ruang interaksi yang sarat nilai-nilai kerukunan dan keberagaman. 


Adanya ruang-ruang publik seperti ini akan mempererat kesatuan dan kebersamaan hidup para warga kota dan sekitarnya. Orang-orang saling berelasi dan berkomunikasi dalam bingkai kebersamaan hidup yang beragam.


Saya berjumpa dengan dua biarawati, Sr. Lena dan Sr. Ona dari kongregasi SFSC. Mereka biasa membeli kebutuhan biara di pasar ini. 


Mereka sedang membeli ayang pedaging dari Bude Partini. Nampak ketiganya saling ngobrol dengan begitu akrab. 


Bude Partini berasal dari Solo. Ia bercerita bahwa sudah 26 tahun menetap di Maumere. "Saya merasa betah dan nyaman tinggal di kota ini" ungkapnya.


Saya pun lanjut berkeliling di pasar. Sebuah gerobak bakso menarik perhatian saya. Bakso Barokah. Penjualnya bernama Mas Sanusi. 


"Saya asli Jombang. Kampung saya bersebelahan dengan kampung Gus Dur" kata beliau dengan tawa yang renyah.


Ah, Gus Dur. Seorang tokoh ikonik kalau berbicara tentang spirit toleransi di tanah air. Menurut kamu siapa tokoh publik saat ini yang bisa menjadi teladan dalam hidup yang beragam?


Saya pun lanjut ngobrol dengan Mas Sanusi. Bercerita ngalor ngidul. Tentu obrolan ini menjadi semakin lengkap ditambah semangkuk bakso, hhhhe…


Tak hanya bakso, di Pasar Alok banyak sekali kuliner yang dijual. Ada beragam jenis olahannya. Mau dari kudapan ringan sampai makanan berat. Biasanya kalau datang pagi hari, saya akan membeli nasi bungkus. Ada juga pedagang jamu yang berjualan keliling dengan motor. 


Matahari sudah semakin meninggi. Tentu ini siang yang amat panas, khas kota Maumere. Tapi batin saya terasa teduh. Melihat, mendengar, dan mengalami momen yang beragam ini telah membawa kesejukan ke atas kota ini. 


Lokasi dan Akomodasi 

Pasar Alok berlokasi di Kota Uneng, Alok. Kalau kamu ke Maumere, sempatkanlah untuk berkunjung ke Pasar Alok. Kalau mau berburu kain tenun ikat, sebaiknya datang pada hari Selasa saja. Harga kain tenunnya cukup terjangkau. Kalau tidak bisa juga datang untuk sekedar foto-foto. Gratis kok, hehe… 


Sebagai pasar utama di Kota Maumere, Pasar Alok sangat mudah diakses dengan berbagai jenis transportasi. Kamu bisa pakai ojek atau bemo juga. Kalau dengan kendaraan pribadi sistem parkirnya sudah memakai portal parkir elektronik. Akhirnya, kapan nih kamu datang ke Pasar Alok Maumere?













Post a Comment for "Sepenggal Kabar Sejuk dari Pasar Alok Maumere"