2D1N Camping di D Mini Beach Pulau Semau
Setelah Pangabatang, Semau jadi tempat kedua saya camping di pulau kecil. Betapa tidak senang, karena Semau begitu populer. Setiap weekend atau hari libur besar Semau menjadi tempat wisata andalan. Apalagi bagi anak muda Kota Kupang yang datang berkedok healing.
Camping ini diadakan Komunitas Shalam NTT. Sebagai bagian dari program kerja Divisi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi. Tujuannya untuk kelas snorkeling dan brand audit sampah di pesisir.
Pulau Semau tak terkenal dengan Pantai Liman, Pantai Otan, serta barisan pantai selatan. Ada juga pantai berpasir putih di wilayah Uiasa dengan sentuhan natural. Namanya D Mini Beach. Di pantai inilah tempat kami camping untuk semalam.
Asal Mula Nama D Mini Beach
Selepas drama terlambat kapal feri, akhirnya kami tiba di Semau. Perjalanan laut juga tak lama, kurang lebih 15 menit.
Setibanya di Pelabuhan Hansisi, Semau, kami memacu motor ke wilayah Uiasa. Saya satu motor bersama Ka Radit Kadeluk. Ia instruktur untuk kelas snorkeling.
Dari yang beraspal mulus, lalu bergolombang, kami pun melintasi jalan bertanah putih. Tak sampai 15 menit kami tiba di Uiasa.
Saat memasuki area pedesaan, ada sebuah rumah bertembok yang dicat tulisan, "Welcome to D Mini Beach". Inilah tempatnya.
![]() |
D Mini Beach S |
Kami disambut oleh Bapa Daud Bislisin dan Mama Leni pemilik area pantai. Keduanya penuh senyum hangat ramah menyambut kami semua. Sejak jumpa pertama, kami menjadi anak-anak mereka, pun mereka menjadi orang tua baru bagi anak-anak Komunitas Shalam.
"Nama saya Daud, tapi di Jakarta panggilannya Daus Mini" perkenalan dari Bapa Daud. Serentak kami tertawa. Ternyata dari situlah asal mula nama D Mini Beach. Beliau juga sering disapa Bapa DM. Btw, beliau juga seorang instruktur selam yang telah bersertifikat sejak tahun 1994. Wow.
Pantai Berpohon Bakau nan Teduh
Area camping kami berada di belakang rumahnya Bapa Daud. Jadinya tak masalah untuk kebutuhan air bersih dan listrik.
Di atas pantai berpasir putih. Di antara pohon-pohon bakau. Lima buah tenda berdiri. Kami baru mendirikannya seusai makan siang. Masakan yang disiapkan Mama Leni begitu maknyus, apalagi ikan goreng merahnya.
Siang yang amat panas di Pulau Semau. Tapi pohon-pohon bakau menjadi tempat naungan yang menyejukkan. Apalagi jarak pohon juga berdekatan, sehingga memudahkan untuk diikatkan hammock.
Pantai ini masih dijaga keasriannya oleh Bapak Daud. Tak ada bangunan beton yang dibangun. Beliau menghiasi pantai dengan lopo, tempat duduk gantung, ayunan ban dan papan, serta tempat nongkrong bertingkat.
D Mini Beach amat cocok untuk piknik atau camping bagi komunitas. Terakhir kali ada dari Kantor Jasa Raharja yang camping di pantai ini.
Games Sore, Brand Audit, dan Kolam Uiasa
Sebelumnya ada kelas materi dan praktik snorkeling dari Ka Radith. Tapi, akan saya ceritakan khusus di bagian kedua artikel ini.
Langsung saja saya berbagi cerita tentang tiga kegiatan berkesan sejak siang hingga sore hari.
![]() |
Games sore |
Pertama, games sore. Dari Divisi KIE sudah merancang aneka games untuk menciptakan nuansa seru dan kompak. Ada dua games kelompok dan semuanya memakai sarung sebagai alat bermain. Saya tak tahu namanya, tapi kita namai saja bermain sambung-menyambung sarung da voli sarung. Hhhe…
Kedua, brand audit. Ka Hori perwakilan WALHI NTT, yang menaungi Komunitas Shalam, mengatakan brand audit sebagai kegiatan pemilahan sampah yang bertujuan mendata nama produk, perusahaan, dan jenis sampah.
Kami dibagi ketiga kelompok untuk melakukan brand audit. Saya di kelompok tiga bersama Dus Obe, Vandi Raga, dan Verina Banase.
![]() |
Memungut sampah (brand audit) |
Berbekal satu buah karung dan lembar kertas pendataan, kami mulai berburu sampah di pesisir pantai wilayah Uiasa. Adapun sampah yang kami kumpulkan didominasi olah sampah gelas air mineral plastik, botol minuman manis, dan bungkus sampah. Jumlah sampah terbanyak adalah dari gelas air mineral yang bernama, Vernum. Apakah karena tempat ini area wisata, sehingga beginilah jenis sampah yang kami jumpai.
Oia, nama kelompok tiga ini kami namai Tim Kelapa Semua. Karena di akhir pengumpulan sampah, kami diajak dua pemuda setempat untuk minum kelapa muda. Betapa kami berempat sangat gembira. "Rezeki anak soleh" canda kami. Air kelapa muda yang sangat manis. Kami juga bisa ada kesempatan untuk berbagi cerita dengan anak muda setempat.
Ketiga, Kolam Uiasa. Tak hanya pantai, camping kali ini ada cerita tentang kolam pemandian. Namanya Kolam Uiasa.
Di tempat ini ada Mata Air Uiasa, sumber mata air yang mengaliri seluruh daratan Pulau Semau. Saya beruntung mendapat penuturan cerita asal mula mata air Uiasa dari Bapak Daud. Btw, nanti baru saya ceritakan yah.
Kami ada 10 orang yang pergi mandi di Kolam Uiasa. Sisanya yang lain tinggal untuk menjaga tenda. Sayangnya karena hari sudah sore, saya tak sempat mengambil foto suasana kolam.
Namun, sewaktu tiba kami amat terpukau pada birunya air kolam. Meski sudah malam airnya terasa hangat. Kamu semua mandi sepuas-puasnya. Ada yang lomba berenang dan uji tahan napas. Semoga nanti saya bisa kembali ke kolam Uiasa agar bisa memotret saat terang.
![]() |
Malam keakraban Komunitas Shalam |
Malamnya sehabis makan malam kami ada acara malam keakraban. Ada bagian menulis tentang rasa syukur dan selembar surat cinta.
Syukur malam ini angin tidak bertiup cepat. Malamnya yang dingin mengantar kami semua ke dalam mimpi.
Post a Comment for "2D1N Camping di D Mini Beach Pulau Semau"