Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidden Gems Tebing Batu Karang di Riangbaring Flores Timur

 

Tebing Karang Riangbaring

Nun jauh di Riangbaring, berdiri bebatuan tebing karang, berderai pohonan cemara laut, bergolak ombak pantai selatan. 

Hidden gems merupakan istilah yang populer belakangan ini. Secara harafiah hidden gems berarti permata tersembunyi. Istilah ini merujuk pada destinasi wisata bagus yang belum diketahui banyak orang. 

Kami pernah menemukan hidden gems itu di Flores Timur. Tepatnya di Desa Riangbaring, Kecamatang Ilebura. 

Kala itu kami pergi berlibur di Desa Watobuku, lagi-lagi liburan di rumah teman. Sepulang dari Pantai Oa yang populer itu teman saya mengajak untuk pergi ke Riangbaring di desa tetangga.

Dari Watobuku butuh sekitar tiga puluh menit untuk mencapai Riangbaring. Sepanjang jalan kami melintasi banyak "Danau Kelimutu" alias lubang-lubang genangan air. Apalagi saat itu bulan Januari, bulan musim hujan. Selain harus hati-hati karena jalan yang rusak, ada juga dua belokan terjal yang ekstrim. Katanya rawan kecelakaan. Apalagi di sisinya berbatasan dengan jurang. 

Lokasi hidden gems yang kami tuju berada di di luar desa. Jadi sebelum masuk Riangbaring, terlebih dahulu kami ke hidden gems tersebut. 

Setelah tiba kami mesti memarkir motor di tepi jalan. Perlu berjalan kaki lagi sekitar sepuluh menit menuju tebing. 

Kami melintasi jalan setapak di area kebun warga. Terlihat pondok-pondok kecil. Dari jauh sudah terdengar deru ombak yang keras. 

Bukan hanya kami saja yang pergi ke tebing tersebut. Ada juga banyak kambing yang beriringan ke sana. Rupanya ini tempat favorit mereka untuk mencari makan dan juga healing, hehe.. 

Tebing Karang Riangbaring

Tebing Karang Riangbaring

Betapa kami takjub saat tiba di hidden gems. Kami berdiri diatas tebing batu yang menjulang tinggi serupa benteng kerajaan. Sungguh Tebing Riangbaring merupakan permata yang tersembunyi.

Dari atas ketinggian ini terelihat barisan pasir putih Pantai Oa di arah barat. Kalau di hadapan kami terbentang laut selatan yang luas. Ada pula gugusan tiga pulau kecil yang ikonik di wilayah Ile Bura. 

Tak hanya menjadi kawasan bermain para kambing. Di kawasan tebuing ini, beterbangan liar burung-burung walet. Mereka membuat sarang di dalam ceruk-ceruk bebatuan tebing. 

Tebing Karang Riangbaring

Dari lokasi saat masuk pertama tadi, kami terus berjalan kaki lagi ke tempat yang lain. Menyusuri bebatuan karang yang tajam, untung pakai sandal, hehe. Ada juga batuan karang yang sudah licin karena digerus ombak.

Kami pun tiba di lokasi kedua. Tempat ini sungguh unik karena banyak cemara laut yang bertumbuh. Teringatlah saya pernah melihat pemandangan serupa, di Pantai Oetune TTS, banyak cemara di tepi pantai. Bedanya pohon cemara di Riangbaring bertumbuh subur di atas batuan karang laut. Seakan pertanda bahwa di tempat yang menantang sekalipun terdapat suatu bentang alam yang indah. 

Entah apa yang lagi dipirkan Pace Richard 

Tebing Karang Riangbaring
Awas jatuh Kaka Albert, hehe..

Saat sore begini juga ada para warga yang datang memancing di sepanjang jalur tebing. Alat pancing mereka sangat panjang. Mereka juga menyiapkan tombak dari bambu. Saat ikan yang sudah ditarik alat pancing telah mendekati  tebing, akan mereka tombak supaya tidak terlepas lagi. 

Di Riangbaring ada dua titik tebing yang eksotis. Tempat pertama yang kami datangi dinamakan Tebing Satu. Kami pun berlanjut ke Tebing Dua yang berada di area perkampungan. 

Kami tiba di desa saat sore hari, jam para warga pulang dari kebun mereka. Mereka pulang sambil menenteng kayu bakar atau membawa daun lamtoro untuk pakan ternak. 

Tebing Karang Riangbaring

Tebing Karang Riangbaring

Tebing Dua berada di belakang Gereja Riangbaring. Sudah ada jalan semen yang dibuat ke arah sana. Tapi masih setengahnya saja. Jadi kami mesti parkir motor lagi baru baru dilanjutkan dengan berjalan kaki. 

Kalau di Tebing Satu hanya berupa bebatuan karang saja. Nah, di Tebing Dua ini ada areal tanah. Para warga mendirikan beberapa lopo cantik di atasnya. Mereka juga membuat taman-taman bunga. Para anak senja tentu akan suka tempat ini. Duduk santai sembari memetik gitar untuk mengiringi sang surya kembali ke peraduannya. 

Nah, cukup sampai di sini cerita saya. Next, cerita perjalanan apalagi yang mesti ditulis?


Post a Comment for "Hidden Gems Tebing Batu Karang di Riangbaring Flores Timur "