Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kilas Cerita Taman Sonbai Kota Kupang

Taman Sonbai Kupang

Kupang, ibu kota provinsi NTT, memiliki enam taman yang baru dipugar. Taman kota tersebut hadir dengan ragam nilai budaya dan sejarah. Satu di antaranya adalah Taman Sonbai Kupang. 

Taman Sonbai Kupang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo. Tepatnya di antara Katedral Kupang dan Perpustakaan Daerah. Suatu lokasi yang tepat di jantung Kota Kupang. 


Taman Sobe Sonbai 

Letaknya yang amat strategis ini menjadikan Taman Sonbai mudah diakses. Kalau naik bemo sudah pasti akan melintasi taman ini. 


Saya mengunjungi Taman Sonbai pada sore hari. Ini adalah kali pertama. Saya pun kurang tahu tempat parkir yang pas. Apalagi taman ini berada di jalan protokol yang sangat ramai. Bila ingin mengambil gambar dari luar taman, kita mesti berhati-hati karena banyak kendaraan yang melintas. 


Taman Sonbai Kupang


Taman Sonbai Kupang

Bila datang malam hari tentu sangat berkesan karena warna-warni lampunya yang gemerlap. Hanya saja saya belum pernah menyaksikannya langsung. Karena taman ini ada di jalur yang tidak biasa saya lewati kalau malam hari. 


Soal kebersihan juga sangat terawat. Saya tidak menemukan sampah plastik yang bertebaran. Hanya saja ada satu botol minuman alkohol yang ditinggalkan begitu saja. 


Taman ini juga kalau dikunjungi pada musim hujan pasti akan sangat bagus. Bunga-bunganya tentu terlihat segar. Walaupun begitu saat ini juga tetap terlihat cantik, tentu ada petugas taman kota yang berjasa untuk hal ini. 


Taman Sonbai Kupang

Taman Sonbai Kupang


Raja Sobe Sonbai III 

Saya juga perlu bercerita sedikit tentang sosok Raja Sobe Sonbai III. Adapun di taman juga sudah ada dua prasasti dwibahasa yang menjelaskan sosok Sobe Sonbai III dan konsep filosofis dari taman ini. 


Awal tahu tentang sosok Sobe Sonbai III ialah semasa SD dulu dari buku Mulok. Karena hanya andalkan ingatan, saya pun coba mencari info detail sosok raja ini di internet. 


Taman Sonbai Kupang

Sobe Sonbai III dikenal sebagai seorang raja dari Pulau Timor. Ia satu-satunya raja yang menentang pemerintah kolonial Hindia Belanda hingga ditangkap pada tahun 1907. 


Sobe Sonbai III merupakan seorang raja keturunan Kaiser Laurai Kerajaan Mollo atau Oenam yang populer dikenal sebagai Dinasti Sonbai atau Sonbay. Ia adalah raja kelima belas Dinasti Sonbai dan juga sebagai raja terakhir.


Perang Bipolo, di awal abad ke-20, tercatat sebagai kemenangan Sobe Sonbai III dalam melawan kolonial. Namun, karena perlengkapan senjata pihak Belanda yang lengkap, Sobe Sonbai pun kalah dan ditangkap pada 1905. Ada beberapa versi cerita soal ini. 


Sobe Sonbai III lalu diasingkan ke Waingapu Sumba selama setahun. Sobe Sonbai III sempat kembali ke Kauniki, tetapi kembali ditangkap dan ditawan di Kupang hingga akhir hayatnya. Kala itu demi mencegah terjadinya pengkultusan pahlawan yang dapat menyulut bara perlawanan, pihak Belanda pun menyembunyikan makamnya. 


Taman Sonbai Kupang

Begitu banyak kisah heroik dari Sobe Sonbai III yang bisa kamu temukan sendiri. Dari sejarah ini saya pun semakin belajar untuk menghargai dan meneruskan tekad para pejuang tanah air. Sungguh kehadiran taman ini menjadi suatu monumen patriotisme bagi kita semua. 


Yap I Tjao, Penggagas Monumen Sobe Sonbai


Nah, ada cerita menarik lainnya. Ini juga baru saya tahu sewaktu berkunjung ke Taman Sonbai. 


Monumen Sonbai merupakan patung pertama yang dibangun di Kota Kupang. Diresmikan pada tanggal 31 Juli 1976 oleh Bapak El Tari, Gubernur NTT yang saat itu dikenal sebagai Kepala Daerah Tingkat I.


Taman Sonbai Kupang

Menariknya penggagas monumen ini adalah seorang putra daerah yang berusia 30 tahun. Ia bernama Yapi Yapola atau Yap I Tjao, pria keturunan Tionghoa. Ia lahir di Soe, 22 Januari 1946. Orang Aquarius ini, seperti saya, hehe.. 


Kala itu ia bekerja sebagai seorang pedagang. Lewat usaha dan kerja kerasnya ia telah berkelana ke berbagai daerah di tanah air bahkan hingga ke luar negri. 


Pengalamannya selama berada di luar itu coba ia aplikasikan sekembalinya ke Kupang. Ia yang berjiwa sosial tinggi dan cakap berkomunikasi lintas generasi ini, menggagas pembangunan monumen Sonbai III. Berkat monumen ini kita bisa kembali diingatkan pada jasa para pahlawan sekaligus memberi warna yang ikonik bagi Kota Kupang. 


Taman Sonbai Kupang

Bagi saya ini suatu kesempatan yang menarik bisa berkunjung dan belajar tentang sejarah kota kelahiran saya. Jadi, kapan kamu ke Taman Sonbai Kupang? 


Post a Comment for "Kilas Cerita Taman Sonbai Kota Kupang"