Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WALHI NTT Gelar Diskusi Publik Bahas Persoalan Ekologi di NTT


WALHI NTT menggelar diskusi publik bertemakan “Bencana Ekologi dan Solusi Menuju NTT Lebih Baik” pada Selasa, (19/09/23).

Diskusi ini merupakan bagian dari sharing bersama membahas permasalahan ekologi dan dampaknya terhadap ruang penghidupan masyarakat di NTT. Kegiatan yang dihadiri oleh para mahasiswa, jejaring komunitas dan jejaring kemanusiaan ini berlangsung di Kantor WALHI NTT. Adapun para narasumber dalam diskusi, antara lain: Nikodemus Manao ( Masyarakat Adat Besipae), Pdt. Emmy Sahertian (Komunitas Hanaf), Linda R. Tagie (Ketua BEK Solidaritas Perempuan Flobamoratas), dan Dina Soro (Yayasan PIKUL), Dedi Holo (Div. Perubahan Iklim dan Kebencanaan WALHI NTT). Nikodemus Manao pembicara pertama membagikan dinamika perjuangan masyarakat adat Besipae. Ia juga menekankan pentingnya upaya edukasi dan regenerasi spirit dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat.

“Di dalam perjuangan pasti ada risiko, jika kita tidak punya risiko artinya kita tidak memperjuangkan hutan kita” tegas Nikodemus yang pernah dipenjara karena berjuang untuk hak komunitas adatnya di Pubabu-Besipae.
Walhi NTT
Selanjutnya, Pdt. Emmy Sahertian menyoroti keterkaitan antara kondisi alam NTT dengan daruratnya kasus perdagangan orang di NTT. Ia menyebutkan fenomena ini sebagai bencana ekologis dan kemanusiaan.
Linda Tagie menekankan perihal kedaulatan perempuan dalam mengontrol sumber daya alam. Ia menjelaskan perempuan masih ditempatkan di ranah domestik hingga dibatasi pula dalam penentuan kebijakan terkait alam lingkungan. “Padahal dalam bencana ekologi kaum perempuan dan anak-anak menjadi korban yang paling terdampak” tegasnya. Dina Soro menjelaskan realita transisi energi terbarukan pada skala nasional dan lokal. Ia menerangkan Indonesia masih memakai daya listrik yang lebih banyak berbahan dasar batu bara. Menurutnya kita perlu mendorong agar transisi energi tidak berdampak negatif pada ketahanan pangan, kedaulatan masyarakat, kaum perempuan dan sebagainya.
Walhi NTT
Suasana diskusi
Dedi Holo membahas perihal tata kelola sumber daya alam di NTT. “Dalam konteks NTT masih banyak praktik kebijakan yang belum pro lingkungan dan masyarakat setempat” tegasnya. Ia juga merekomendasikan pentingnya penegakan hukum terkait lingkungan oleh pemerintah serta memperkuat komunitas akar rumput di setiap wilayah. Setelah para narasumber memaparkan materi, sesi berlanjut dengan dibukanya kesempatan bertanya kepada para peserta. Sesi diskusi pun berjalan lancar dengan setiap narasumber memberikan jawaban dan pandangannya sesuai fokus isu masing-masing. Evin Sium, salah satu peserta, mengatakan lewat forum diskusi ini kaum muda semakin peka terhadap fenomena-fenomena bencana ekologi di sekitar. “Harapannya diskusi publik serupa terus diadakan kedepannya. Agar semakin banyak kaum muda yang peka dan peduli terhadap bencana ekologi di NTT” ungkap mahasiswa Undana ini.

Walhi NTT
Foto bersama di akhir diskusi

Post a Comment for "WALHI NTT Gelar Diskusi Publik Bahas Persoalan Ekologi di NTT"