Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Oase Hening Di Padang Bising: Taman Doa Kristus Raja Maumere

Di tengah kebisingan kota, kita mendamba suatu keheningan. Di akhir hari yang sibuk, kita ingin menepi sejenak dalam sejuk. Di sinilah kami menemukannya, Taman Doa Kristus Raja Maumere.

Taman ini terletak di antara Katedral St.Yosef dan Pelabuhan Lorens Say. Tepatnya di jalan Monsiyur Soegyopranoto, Alok. Salah satu jalur penting di kota Maumere berjulukan Nian Tana Sikka. 

Kendati berada di pusat kota yang ramai hilir mudik kendaraan, taman ini tetap mengalirkan nuansa sunyi. Bila kota Maumere ibarat padang yang bising, taman doa ini hadir sebagai oase nan hening.

Sejak langkah pertama memasuki taman ini, kita disapa oleh lanskap taman yang hijau. Barisan bunga dan pepohonan seakan menyambut dengan lembut.

Lalu, mata kita pun tertuju pada Patung Kristus Raja yang kokoh berdiri dibalut warna keemasan. Sungguh Kristus Yesus adalah Penjaga Kota Maumere.

Patung ini diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat datang ke Maumere pada Oktober 1989. Di bawah kaki patung Yesus, tertera tanda tangan Paus yang pada 2014 telah dikanonisasi menjadi Santo dalam Gereja Katolik.   

Pada Maret 2021 yang lalu, saya dengan teman kuliah dulu bernama Fensi bertandang ke sini. Sore itu hujan baru saja menyirami seisi kota, menyisakan tudung mendung di langit. Sebelum masuk ke taman doa kami mencuci tangan pada tempat yang telah disediakan.

Selain kami ada pula para pelajar, mahasiswa, pegawai kantoran, dan warga kota lainnya. Suasana taman yang tenang menghantar kami semua dalam merenda kesunyian doa.

“Saya suka datang ke tempat ini untuk berdoa. Taman doa ini memberi rasa sejuk setelah seharian sibuk beraktivitas” tutur Cristinmaria salah seorang mahasiswi yang berasal dari Koting. 

Lilin-lilin yang bernyala di hadapan Yesus menambah khusyuk suasana taman ini. Sebagaimana lilin-lilin itu, kami percaya bahwa harapan kami akan terus bercahaya hanya dalam pimpinan Tuhan.

Setiap orang selalu rindu kembali ke sini, untuk mengucap syukur serta memohon kasih Tuhan di sepanjang ziarah hidup.

Kini, teman saya Fensi telah pergi ke Makassar demi melanjutkan pendidikannya. Saya berdoa agar ia tetap teguh dan tangguh dalam meraih impiannya. Semoga nanti kita bisa kembali dan menyalakan lilin di taman doa ini, Kawan. 











Baca juga kisah lainnya:

Post a Comment for "Oase Hening Di Padang Bising: Taman Doa Kristus Raja Maumere"